Halosis.co.id, Jakarta – Nama Ciputra bukanlah nama yang asing lagi, dikenal memiliki dua perusahaan property besar bernama Ciputra Surya dan Ciputra Development dengan proyek yang berada di 33 kota di Indonesia. Tapi bukan hanya kesuksesannya saja, kisah perjalanan hidupnya yang dimulai dari nol juga menambah bumbu popularitasnya.
Forbes telah menempatkan Ciputra di urutan ke-11 sebagai orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan sebesar 1,43 miliar dollar AS.
Selain berbisnis, arsitek ini juga aktif menulis buku, melakukan kegiatan filantropi dan berbagi wawasan dan ilmu sebagai pengusaha. Sebagai pengusaha, ayah dari empat anak ini memiliki prinsip yang disebut Entrepreneurs Ciputra Way.
Selain bisnis, arsitek ini juga aktif membuat buku, melakukan filantropi dan menyebarkan virus untuk menjadi pengusaha. Untuk menjadi pengusaha, ayah empat anak ini punya 12 Prinsip, Entrepeneurs Ciputra Way. Berikut prinsip-prinsipnya.
- Integritas, profesionalisme, dan entrepreneurship
- Seorang pengusaha harus memliki impian emas, yaitu titik temu antara mungkin dan tidak mungkin
- Keinginan, dorongan disiplin, dan kegigihan
- Memiliki pola pikir sebagai pengusaha
- Kemampuan untuk melihat pengusaha bukan hanya sebagai bisnis
- Menolong diri sendiri dan memaksimalkan hidup
- Menciptakan peluang, bukan hanya sekedar mencari peluang
- Memadukan ragam inovasi agar pelanggan mau datang kembali
- Terus-menerus berinovasi
- Waspada terhadap peluang
- Memiliki visi dan misi, dan ma uterus menggali dan menemukan hal baru
- Berkeinginan membuat bangsa yang mau berwirausaha dan selalu melakukan inovasi
Ciputra sendiri tidak hanya bicara saja namun terus menerapkan prinsipnya, seperti contohnya Ciputra sangat terkenal sebagai penderma, sekarang ini saja ia telah memiliki 10 yayasan.
Faktor lain yang dapat membentuk mentalitas menjadi pengusaha juga disebutkan oleh Ciputra, yaitu orang tua, lingkungan, dan pendidikan. Meski tidak memiliki pendidikan bisnis, pria kelahiran Sulawesi Tengah ini menyebutkan ayahnya merupakan sosok yang mendidiknya menjadi pengusaha. Sebagai anak pengusaha, Ciputra lahir dan besar di ruko tempat ayahnya berdagang. Dari kecil, ia telah akrab dengan barang dagangan seperti gula, garam, dan telur.
“Pengusaha bukan bakat, itu ilmu kehidupan. Ilmu agar bisa tetap bertahan,” – Ciputra
